Mengenal Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Mengenal Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila – Hai teman-teman yang hebat! Sudah pernah dengar tentang Pelajar Pancasila? Kalau belum, tenang saja, kita akan bahas bersama-sama di sini. Jadi, apa itu Pelajar Pancasila? Singkatnya, Pelajar Pancasila adalah para pelajar di Indonesia yang menjadi unggulan. Unggulan dalam artian, sebagai pelajar sepanjang hayat, kita tidak hanya fokus membangun kompetensi yang tinggi, tetapi juga mengembangkan karakter Pancasila. Dengan menjadi Pelajar Pancasila, kita bersama-sama bisa mencapai visi Indonesia Maju.

Sekarang, bagaimana caranya kita bisa menjadi seorang Pelajar Pancasila? Nah, di Kurikulum Merdeka, ada banyak kegiatan di sekolah yang didesain khusus untuk membentuk sikap Pelajar Pancasila. Tidak hanya materi pembelajaran di dalam kelas, tapi juga kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler, termasuk di dalamnya adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang biasa disingkat sebagai P5. Sekilas terdengar menarik, bukan? Tapi apa sebenarnya P5 itu?

P5 adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang berbasis proyek, yang bertujuan untuk membangun sikap Pancasila pada para pelajar. Ada 7 tema utama yang menjadi fokus dalam P5, yaitu:

  1. Bangunlah jiwa dan raganya
  2. Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI
  3. Bhinneka Tunggal Ika
  4. Gaya hidup berkelanjutan
  5. Kearifan lokal
  6. Kewirausahaan
  7. Suara demokrasi

Dan khusus untuk siswa SMK, terdapat 2 tema tambahan, yaitu Kebekerjaan dan Budaya Kerja. Setiap tahun, sekolah akan memilih minimal 2 hingga 3 tema proyek yang akan dijalankan oleh seluruh siswa di sekolah.

Jadi, apa yang harus dilakukan ketika sedang menjalankan P5? Pertama-tama, kita perlu mengenali permasalahan nyata di sekitar kita yang berkaitan dengan tema yang telah ditentukan. Misalnya, jika tema yang diberikan adalah ‘Kearifan lokal’, kita perlu melihat bagaimana budaya lokal kita dipengaruhi oleh budaya luar. Dari situ, kita bisa melakukan diskusi, riset, atau bahkan mengunjungi tempat-tempat yang mewakili kearifan lokal tersebut.

Setelah memahami isu-isu yang ada, kita akan diarahkan untuk mewujudkan hasil penemuan kita dalam bentuk karya nyata, seperti kerajinan tangan, hidangan tradisional, pertunjukan seni, hingga poster atau video yang mengangkat tema tradisional namun tetap relevan dengan zaman sekarang.

Yang menariknya lagi, hasil karya kita akan dipamerkan kepada orang tua dan masyarakat sekitar. Ini membuktikan bahwa membangun rasa cinta pada budaya lokal tidak harus terjadi di dalam kelas saja, tapi bisa melalui proyek nyata yang melibatkan banyak pihak.

Dengan menjalankan P5, kita akan belajar secara aktif melalui riset, diskusi, kunjungan, dan pembuatan karya nyata. Di akhir, kita akan mengevaluasi pembelajaran kita sendiri dan menerima umpan balik dari berbagai pihak. Selama proses ini, kita juga akan mengembangkan sikap Pelajar Pancasila, seperti gotong royong, berpikir kritis, kreatif, dan mandiri.

Jadi, setelah mengetahui semua ini, bagaimana pendapatmu tentang P5? Yuk, kita jadikan P5 sebagai sarana untuk menjadi Pelajar Pancasila yang unggul!

Tinggalkan komentar