Di mana posisi mata pelajaran muatan lokal dalam struktur kurikulum?

Kurikulum MerdekaDi mana posisi mata pelajaran muatan lokal dalam struktur kurikulum? Banyak pertanyaan dengan kurikulum yang baru ini, berikut adalah beberapa jawaban dari rangkuman berbagai pertanyaan tentang kurikulum merdeka yang kami ambil dari berbagai sumber sebagai bahan belajar untuk kita memahami kurikulum baru ini.

Ada 3 pertanyan terkait kurikulum merdeka yang akan kita share jawabanya disini, semua jawaban yang ada di bawah ini bersumber dari buku saku Tanya jawab Kurikulum Merdeka. Berikut 3 pertanyaan yang akan kita bahas dibawah ini :

Mengapa projek penguatan profil pelajar Pancasila membutuhkan alokasi waktu tersendiri?
Bagaimana dengan muatan lokal, apakah masih tetap diberikan kewenangan daerah?
Di mana posisi mata pelajaran muatan lokal dalam struktur kurikulum?

Berikut penjelasan lengkapnya !

Mengapa projek penguatan profil pelajar Pancasila membutuhkan alokasi waktu tersendiri?

Untuk peserta didik sampai pada kompetensi dan karakter yang terdapat dalam profil pelajar Pancasila, perlu penguatan selain di intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan program lainnya. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan melatih peserta didik untuk menggali isu nyata di lingkungan sekitar dan
berkolaborasi untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh karena itu, alokasi waktu tersendiri sangat dibutuhkan guna memastikan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat berjalan dengan baik.

Bagaimana dengan muatan lokal, apakah masih tetap diberikan kewenangan daerah?

Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik. Satuan pendidikan dan/atau daerah dapat mengelola kurikulum muatan lokal secara fleksibel.

Di mana posisi mata pelajaran muatan lokal dalam struktur kurikulum?

Pembelajaran muatan lokal dapat dilakukan melalui tiga metode, yaitu:

a. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain.

Penjelasan: satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat menentukan Capaian Pembelajaran (CP) untuk muatan lokal yang kemudian dapat dipetakan ke dalam mata pelajaran lainnya.

b. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Penjelasan: satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila. Sebagai contoh, projek dengan tema wirausaha dilakukan dengan mengeksplorasi potensi kerajinan lokal, projek dengan tema perubahan iklim dapat dikaitkan dengan isu-isu lingkungan di wilayah tersebut, dan sebagainya.

c. Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler.

Penjelasan: satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengembangkan mapel khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler.

Sebagai contoh, mata pelajaran bahasa dan budaya daerah, kemaritiman, kepariwisataan, dan sebagainya sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Dalam hal satuan pendidikan membuka mata pelajaran khusus muatan lokal, beban belajarnya maksimum 72 JP per tahun atau 2 JP per minggu

Penutup

Itulah penjelasan dari pertanyaan :

Mengapa projek penguatan profil pelajar Pancasila membutuhkan alokasi waktu tersendiri?
Bagaimana dengan muatan lokal, apakah masih tetap diberikan kewenangan daerah?
Di mana posisi mata pelajaran muatan lokal dalam struktur kurikulum?

Tinggalkan komentar