Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Majas

Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Majas – Pengantar: Ketika Kata-Kata Lebih Hidup dari Makna Sebenarnya – Coba kamu perhatikan kalimat ini: “Dia adalah tangan kanan manajer di kantor.”

Kalau kamu memikirkannya secara harfiah (sesuai arti sebenarnya), pasti aneh, kan? Apakah orang itu hanya sebuah tangan kanan yang bisa berjalan dan berbicara? Tentu saja tidak! Dalam konteks kalimat di atas, ungkapan “tangan kanan” merujuk pada orang kepercayaan atau asisten utama.

Nah, inilah keajaiban bahasa! Ketika kita menggunakan kata atau frasa yang maknanya menyimpang dari arti sebenarnya untuk membuat kalimat jadi lebih indah, ekspresif, dan berkesan, kita sedang menggunakan Majas.

Majas, atau yang sering disebut gaya bahasa, adalah senjata rahasia para penulis dan pembicara untuk mendapatkan suasana tertentu dalam kalimat atau teks. Majas berfungsi menghidupkan dan memperkaya bahasa. Mungkin kamu sudah pernah mendengar sekilas tentang majas di kelas-kelas sebelumnya. Sekarang, mari kita bongkar tuntas apa itu majas, mengapa ia penting, dan yang paling seru, kita pelajari semua jenis-jenisnya secara lengkap! Siapkan catatanmu, karena materi ini adalah kunci untuk memahami keindahan sastra Indonesia.

I. Pengertian dan Fungsi Utama Majas

 

A. Apa Itu Majas?

 

Secara sederhana, Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui bahasa yang kiasan (tidak langsung) dan figuratif. Tujuannya adalah untuk memberikan efek estetika, daya tarik, dan kekayaan emosi pada sebuah tulisan atau ucapan.

Majas melakukan penyimpangan makna dari kata yang biasa atau makna denotatifnya. Misalnya, kata “pahlawan” yang bermakna orang yang berjasa, bisa diubah menjadi “tulang punggung” yang secara harafiah adalah tulang, tetapi secara majas berarti penopang utama.

 

B. Mengapa Kita Menggunakan Majas?

 

Penggunaan majas memiliki beberapa fungsi penting, terutama dalam karya sastra seperti puisi, novel, atau bahkan dalam pidato:

  1. Menghidupkan Kalimat: Majas membuat kalimat atau deskripsi menjadi lebih berkesan dan imajinatif, tidak monoton.
  2. Meningkatkan Nilai Estetika: Majas menambah keindahan dan seni dalam penggunaan bahasa.
  3. Memberikan Efek Emosional: Majas dapat menyampaikan sindiran, penegasan, atau pertentangan dengan cara yang lebih halus atau lebih kuat.
  4. Menghindari Makna Harafiah yang Kaku: Majas memungkinkan kita menyampaikan ide kompleks tanpa harus mengatakannya secara langsung.

II. Empat Kelompok Besar Jenis-Jenis Majas

 

Secara umum, majas dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, berdasarkan bagaimana cara majas tersebut memengaruhi makna dan struktur kalimat: Perbandingan, Sindiran, Penegasan, dan Pertentangan.

1. Majas Perbandingan

 

Majas Perbandingan adalah gaya bahasa yang berfungsi membandingkan atau menyandingkan satu objek dengan objek lain untuk memperjelas atau memperindah ungkapan.

No. Jenis Majas Definisi Singkat Contoh
1. Alegori Menyatakan sesuatu melalui ungkapan kiasan atau penggambaran yang berkelanjutan. Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.
2. Personifikasi Membandingkan manusia dengan benda mati, seolah-olah benda tersebut memiliki sifat dan kemampuan seperti manusia. Deburan ombak memecah karang.
3. Metafora Membandingkan dua hal yang berbeda secara langsung tanpa menggunakan kata pembanding (seperti, bagai, laksana). Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya. (Kutu buku = gemar membaca).
4. Metonimia Menyatakan suatu hal dengan menggunakan kata lain yang punya keterkaitan (biasanya merek, penemu, atau atribut). Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda. (Garuda = maskapai penerbangan).
5. Asosiasi Membandingkan dua hal yang berbeda secara eksplisit dengan menggunakan kata pembanding seperti ‘seperti’, ‘bagai’, atau ‘laksana’. Semangatnya keras bagai baja.
6. Hiperbola Menggunakan ungkapan yang berlebihan, melebih-lebihkan, dan tidak masuk akal untuk menekankan maksud. Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.
7. Simile Mirip dengan asosiasi, membandingkan dua hal yang berbeda menggunakan kata ‘seperti’ atau ‘sebagai’. Kulitnya putih seperti salju.
8. Antonomasia Menggunakan nama atau gelar yang mewakili sifat atau ciri khas orang tersebut. Bapak Proklamator mengacu pada Soekarno sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia.
9. Pars Pro Toto Menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang hidungnya.
10. Totem Pro Parte Mengungkapkan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian objek saja. Indonesia mengalahkan Malaysia dalam pertandingan sepakbola tadi malam. (Padahal yang main hanya tim sepakbola Indonesia).
11. Eufimisme Menggunakan ungkapan yang lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau merugikan. Anak itu mengalami penyesuaian diri di sekolah barunya. (Penyesuaian diri = kesulitan belajar/tertinggal).

2. Majas Sindiran

 

Majas Sindiran adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan maksud menyindir, mencemooh, atau mengkritik.

No. Jenis Majas Definisi Singkat Contoh
12. Ironi Menyatakan hal yang sebaliknya dari fakta sebenarnya, tetapi penyampaiannya halus. Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut.
13. Sarkasme Majas sindiran yang paling keras, kasar, dan terang-terangan, seringkali menyakitkan. Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.
14. Sinisme Sindiran yang lebih bersifat mencemooh atas ide, pemikiran, atau tulus tidaknya suatu perbuatan. Kamu sudah pintar ‘kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?
15. Satire Gaya bahasa yang mengandung penolakan, kritik, atau sindiran terhadap suatu gagasan atau kebiasaan, sering dibalut dengan humor. Ya Tuhan, soal semudah ini saja kamu tidak bisa menyelesaikannya?
16. Innuendo Menyindir seseorang dengan cara mengecilkan fakta atau peristiwa yang sebenarnya besar. Tak perlu takut, disuntik rasanya hanya seperti digigit semut kecil.

3. Majas Penegasan

 

Majas Penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara tegas, bertujuan untuk meningkatkan pengaruh kepada pembaca atau pendengar.

No. Jenis Majas Definisi Singkat Contoh
17. Pleonasme Menambahkan keterangan pada kalimat yang sebenarnya sudah jelas dan tidak diperlukan (redundansi). Dia sudah turun ke bawah.
18. Repetisi Majas pengulangan kata, frasa, atau klausa secara terus-menerus untuk mempertegas maksud. Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!
19. Retorika Berbentuk kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban. Tujuannya adalah sebagai penegasan. Siapa yang tidak ingin terlahir kaya raya? (Semua orang ingin).
20. Aliterasi Menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata secara berurutan. Beli baju biru bersama Budi.
21. Simbolik Menggunakan simbol atau lambang untuk mengekspresikan ide atau perasaan. Mawar merah simbol dari cinta yang romantis.
22. Paralelisme Pengulangan kata atau frasa dengan struktur, ritme, atau gaya yang sama dalam baris atau kalimat berurutan. Siang hari adalah untuk bekerja, malam hari adalah untuk beristirahat.
23. Tautologi Pengulangan gagasan atau kata-kata secara berlebihan yang tidak perlu, seringkali dengan sinonim. Saya percaya, yakin, dan mengimani kalau Tuhan selalu bersama kita.
24. Kiasmus Gaya bahasa yang berisi pengulangan, sekaligus kebalikan (invers) dari susunan antar kata dalam satu kalimat. Orang pandai merasa dirinya bodoh, namun orang bodoh merasa dirinya pandai.

4. Majas Pertentangan

 

Majas Pertentangan adalah majas yang digunakan untuk mengekspresikan suatu hal dengan cara mempertentangkan atau menyandingkan dengan hal yang berlawanan.

No. Jenis Majas Definisi Singkat Contoh
25. Litotes Menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri, padahal kenyataannya sebaliknya. Silakan datang ke gubukku yang kumuh. (Padahal rumahnya mewah).
26. Antitesis Menggunakan dua kata berlawanan untuk mengungkapkan suatu pertentangan dalam satu kalimat. Dia adalah cahaya dalam kegelapan, juga bayangan dalam cahaya.
27. Paradoks Mengandung pertentangan antara kenyataan dengan fakta yang ada, tetapi pada kenyataannya mengandung kebenaran logis. Daerah ini tandus, tetapi penduduknya makmur.
28. Anakronisme Mengandung ketidaksesuaian antara suatu peristiwa atau objek dengan waktu seharusnya. Di zaman sekarang, bayi baru lahir sudah bisa mencari uang.
29. Sinekdoke Gaya bahasa yang menyebutkan sebagian untuk seluruh bagian, atau sebaliknya. (Mirip Pars Pro Toto dan Totem Pro Parte, tetapi sering digunakan sebagai istilah umum). Semua mata tertuju padaku, membuatku gugup selama pertunjukan.
30. Oksimoron Gaya bahasa yang mengandung kata-kata berlawanan dalam satu frasa atau kalimat pendek yang berdekatan. Kini, di hatiku bercampur baur antara perasaan cinta dan benci.
31. Kontradiksi Interminus Gaya bahasa yang mengandung sangkalan dari pernyataan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Semua peserta lomba sudah siap, kecuali perempuan itu.

Kesimpulan

 

Majas adalah inti dari keindahan dan kekayaan bahasa. Dengan memahami empat kelompok utamanya—Perbandingan, Sindiran, Penegasan, dan Pertentangan—serta puluhan jenisnya, kamu sudah memiliki kunci untuk mengapresiasi dan menciptakan karya sastra yang lebih hidup dan ekspresif. Majas mengubah makna denotatif yang kaku menjadi makna konotatif yang kaya rasa. Mulai dari metafora yang menyebut anak rajin sebagai “kutu buku” hingga hiperbola yang membuat dentuman “membelah angkasa,” majas membuktikan bahwa bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang dinamis dan berseni. Sebagai pelajar, kuasai majas ini, karena ia akan meningkatkan kemampuan menulismu, mempertajam daya analisismu terhadap sastra, dan membantumu berkomunikasi dengan lebih efektif dan berkesan.

Kuis Majas dan Gaya Bahasa (10 Soal)

 

  1. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan Majas dan berikan contoh ungkapan kiasan yang menunjukkan penyimpangan makna!
  2. Majas yang membandingkan benda mati seolah-olah memiliki sifat manusia disebut…
  3. Berikan contoh kalimat yang menggunakan Majas Hiperbola!
  4. Apa perbedaan mendasar antara Majas Ironi dan Majas Sarkasme?
  5. Kalimat: “Semua peserta seminar sudah hadir, kecuali dosen dari universitas B.” menggunakan jenis Majas Pertentangan apa?
  6. Majas yang menggunakan nama merek dagang atau atribut untuk menyatakan suatu hal (Contoh: “Ayah pergi naik Honda”) disebut Majas…
  7. Apa tujuan utama penggunaan Majas Repetisi?
  8. Majas apakah yang berbentuk kalimat tanya tetapi tidak memerlukan jawaban, melainkan bertujuan sebagai penegasan (Contoh: “Mana ada orang yang menolak rezeki?”)
  9. Majas Litotes termasuk dalam kelompok majas apa, dan apa fungsinya?
  10. Kalimat: “Orang kaya pura-pura miskin, sementara orang miskin pura-pura kaya.” menggunakan jenis Majas Penegasan yang berisi pengulangan sekaligus kebalikan susunan, yaitu…

📢 Tingkatkan Nilai Bahasa Indonesiamu!

Dapatkan rangkuman materi eksklusif tentang Sastra dan Kebahasaan, tips cepat menguasai majas, dan informasi pendidikan terbaru langsung ke perangkatmu. Jangan sampai tertinggal satu informasi pun!

📲 Gabung Channel WhatsApp “INFO Pendidikan” (Klik Link di Bawah): INFO Pendidikan – WhatsApp Channel

✈️ Gabung Channel Telegram “INFO Pendidikan” (Klik Link di Bawah): INFO Pendidikan – Telegram Channel

Scroll to Top